Nicko Prasetio

Gunadarma University

34110962

Senin, 30 April 2012

Pendapat Saya Tentang Aksi Demonstrasi Mahasiswa

Menurut pendapat saya menangapi aksi mahasiswa bedemonstran terhadap kenaikan harga BBm saya nilai perlu.. Karena sebagai negara demonstrasi, kita tidap dapat diam saja melihat negara ini semakin hancur karena keputusan pemerintah yang seenaknya tanpa mementingkan rakyat kecil.
Dan tindak anarkis mahasiswa juga saya nilai wajar, karena pada awalnya mahasiswa sudai berdemonstran secara tertib dan damai, TETAPI apa hasilnya??? Pemerintah seakan tidak menggubris pendapat masyarakat dan seakaan para deomstran hanya seperti sebuat patung yang yang berada diluar tanpa didengarkan oleh para anggota DPR di dalam gedung yang mewah. So.. wajar jika para demostran menjadi emosi dan bertindak anarkis karena tidak ada klarifikasi dari pemerintah atau KEPALA PEMERINTAHAN KITA SENDIRI, Yuupp.. SBY seakan diam melihat mahasiswa yang berunjuk rasa samapai malam dan hampir bentrok dengan para polisi.. Seharusnya sebagai kepala Negara beliau harus dapat mengendalikan para demonstran dengan mengadakan jumpa pers dan mencoba mendengarkan pendapat masyarakat.. Tapi bukannya saya mendukkung aksi anarkis mahasiswa, tetapi saya merasa wajar jika mahasiswa bertindak anrkis dan emosi.. Coz Semut yang diinjak2 aja ngegigit kok, gmana mahsiswa yang punya akal budi dan pikiran..


Pendapat Saya Tentang Pasal 7 Ayat 6 dan 6A


Rakyat Indonesia baru-baru ini diramaikan akan kenaikan harga BBM bersubsidi, banyak elemen masyarakat Indonesia melakukan aksi demonstrasi besar-besaran  menolak kenaikan harga BBM yang pada akhirnya para demonstran melakukan tindakan-tindakan anarkis dari mulai merobohkan pagar gedung DPR,duel antara demonstran dengan polisi sampai aksi jahit mulut. Dengan naiknya harga BBM maka harga kebutuhan pokok yang lainnya juga secara otomatis akan mengalami kenaikan harga.

Pemerintah sudah tidak tahan lagi melihat aksi masyarakat yang begitu anarkis sehingga pada tanggal 30 Maret 2012 diadakan sidang DPR membahas tentang kenaikan harga BBM bersubsidi . Sidang berjalan sangat tegang dan penuh emosi apalagi setelah membahas  pasal 7 Ayat 6 dengan isi pasal yaitu “harga jual BBM bersubsidi tidak boleh mengalami kenaikan”, disertai adanya penambahan pasal 7 ayat 6A yang berbunyi “pemerintah bisa menaikkan BBM bila harga minyak mentah dunia berfluktuasi lebih atau kurang dari 15% dari asumsi”.

Dari sini saya mempunyai pandangan bahwa pemerintah sangat tidak konsisten dalam menyelesaikan masalah ini, seharusnya pemerintah memiliki solusi yang lebih baik dan bijaksana jangan hanya dengan mudahnya menambahkan ayat 6a begitu saja, karena dalam hal ini pasal 7 ayat 6 dan pasal 7 ayat 6a itu sangat bertolak belakang. Untuk itu bagi pihak pemerintah dimohon agar memikirkan nasib rakyat kecil jangan segala sesuatunya,segala persoalan ataupun masalah dibebankan kepada rakyat , carilah solusi yang terbaik untuk rakyat mungkin dengan cara mengurangi pengeluaran negara yang dianggap berlebihan,seperti rapat kerja diluar daerah,study banding yang mungkin pada akhirnya hanya untuk rekreasi,dan tinjauan-tinjauan yang tidak penting lainnya. Mulailah bekerjasama dengan rakyat jangan hanya mementingkan politik saja.
Tapi dari yang disampaikan kita tidak bisa mengambil keputusan setuju atau tidak. Apakah setuju kita dengarkan dulu pandangan dari fraksi-fraksi," Saya juga sebagai rakyat biasa  yang hidup sederhana dengan harga BBM sekarang saja masih mengalami kesusahan dalam kehidupan sehari-hari apalagi bila BBM jadi dinaikkan, bagaimana nasib rakyat-rakyat kecil lainnya termasuk saya pula. Terkadang saya berfikir bahwa orang-orang di DPR sana berlaku egois dengan tidak mementingkan kehidupan kami sebagai rakyat kecil.dan menurut saya sebaiknya para dewan  dewan memikir ulang lagi dan menyeimbangkan kondisi rakyat.